15 December 2010

untukku untukmu..

Kamu kenapa? Katakanlah! 

Aku menjadi tuli atas teriakanmu yang menggumam. Aku menjadi buta atas gerakanmu yang tak beranjak. Dan aku terlalu bodoh untuk mengerti bahasa diam yang kau utarakan. 

Jujurlah kali ini, aku akan lebih banyak  diam dan mendengarkan. Bukan! Aku akan diam dan lebih banyak merasakan. Kau tak terlihat, bukan lantas kau tak ada. Aku dank au hanya terhalang hijab yang terhampar.  

Maafkan, aku terlalu banyak berkicau dan tak mengindahkan dahan. Aku tak mampu mendengar suaramu pada ujung dedaunan dan akar. Aku tak mampu menangkap dialogmu dengan desah kayu. Aku tak mampu menangkap arti balahmu dengan  tamparan mentari. 

Aku tetap disini, menanti dan menunggumu kembali mengajariku bahasamu yang tak pernah ku mengerti.


No comments:

Post a Comment