Aku termangu dalam bisu menderu, merangsak qalbi yang beku.Dulu, kau datang dengan tiba-tiba melempar senyum malu-malu.Sejurus kemudian kau lalu bilang "I Love You". Aku ragu, namun tak kuasa ku menolak keberanianmu.
Dunia berputar, awan berubah bentuk, laut pun surut. Secepat kau menyematkan sayap cinta, secepat itu pula duniaku dan duniamu meledak, hancur, baur, rapuh, dan terancam punah musnah. Kala tika, dua bulan kemudian kudapat undangan perhelatan pembukaan gerbang hidup mu dalam lembaran yang baru. Miris. Bukan denganku. Aku patah hati.
Dalam runut ku merangkak memungut serpih hati yang terserak, tapi tanpa ku nyana kau masih datang dengan cinta yang congkak. "I am still loving you", tak tahan rupanya kau menahan sakit. Datang kembali rupanya kau padaku. Aku haru dalam jiwa mengaduk saru, cintamu menggamit hatiku. Tak lain aku marah, namun aku pu tak mampu berkelit cinta itu masih merah menyala.
Begitulah, cinta itu masih ada pun ketika kau telah berdua. Dunia ku berwarna dibalik layar sandiwara.
No comments:
Post a Comment