08 July 2010

Ilmu Hakikat..

Beberapa hari yang lalu, hmm.. tidak! Tepatnya kemarin. Saya kebetulan sedang menanyakan sesuatu dengan salah seorang teman lama yang secara kebetulan pula seorang penganut aliran tarekat, dan menurut saya secara kebetulan pula sangat nyaman untuk di ajak berdiskusi tentang kehidupan dan hakekat kehidupan, mungkin karena background S1 yang sedang berusaha dirampungkan (kebetulan beliau juga seangkatan dengan saya, angkatan 2005) berlatar belakang hukum sehingga pengetahuannya tentang kehidupan dan “pergaulan” kota lebih banyak mewarnai dirinya. Saya cukup banyak berdiskusi tentang kesufian dan kefilsafatan kepada beliau, dan Subhanallah! Hidup itu memang benar-benar berwarna.

Allah memang telah menciptakan manusia dengan “kepluralitasannya”, dan sunnatullah begitu indah.

Oke, langsung saja ke inti cerita. Beberapa hari yang lalu, tema
n saya ini tiba-tiba sms :

Puput, saya mimpi in kamu balikkan lagi sama mantan kamu yang kedua.

Hehehe.. kontan saya tersenyum. Cukup tersenyum, tak pantas rasanya menertawakan diri sendiri. ^_^ boro-boro balikan, kapan pacarannya? Hehe.. tapi bagaimanapun saya sangat berterima kasih kepada apresiasi beliau terhadap saya, sampai-sampai memimpikan saya segala, hhehehe..(*peace bung *A*A, hehehe...). mungkin yang beliau maksud adalah seseorang yang pernah terlibat “konflik cinta” dengan saya. Anyway, saya pribadi secara tegas tidak mempercayai “isyarat mimpi” selain dari isyarat mimpi yang di tuntun dalam Al qur’an dan Sunnah. (*Risalah mimpi dalam islam). ^^v

Yang saya pahami, orang-orang tarekat sangat mempercayai “firasat” yang datang kepada mereka. Karena titik utama “gerakan” mereka adalah mendekat kan diri sedekat-dekatnya kepada Allah dengan merenungi semua ayat-ayat Allah, baik Qauniyah dan Qauliyah. Dengan pencapaian tertinggi adalah dengan merasakan bahwa Tuhan berada di dalam dirin
ya (Red: bukan sebagai titisan Tuhan, klo sudah seperti ini sudah cukup dikatakan sesat). Sehingga tak jarang firasat-firasat yang mereka rasakan terkadang memang menjadi sebuah kenyataan (Wallahu’alam, ilmu saya belum sampai kearah sana).




Banyak dari ulama besar tarekat/sufi ini yang menuangkan dan mengekspresikan perenungan terdalam mereka dengan Allah dalam sajak-sajak yang memiliki arti begitu mendalam. Contoh dari ulama besar mereka yang saya kagumi adalah “Ibnu At Thailah, dan Jalaludin Rumi”. Ekspresi kecintaan dan kedekatan mereka kepada Allah di tuangkan kedalam kitab-kitab penuh makna. Yang sampai sekarang tak henti-henti orang-orang mengagumi dan menggunakan kalimat-kalimat ekpresi cintanya sebagai tuntunan bijak dalam kehidupan. Bagi yang pernah nonton film “Ketika Cinta Bertasbih” pasti tahu puisi tentang cinta yang di bawakan oleh Husna dan Anna dalam adegan “talkshow” buku tulisan Husna. Sebuah makna cinta yang begitu dalam. ^_^ yang di tuliskan oleh perenungan cinta seorang sufi yang mendekatkan hati kepada Sang Ilahi.
Dan begitu saya ingin merasakan cinta terdalam yang dirasakan oleh para Sholihin yang lalu, merasakan ketenangan dalam jiwa. Gejolak cinta luar biasa kepada Sang Maha Pencinta.
Dan usaha saya (gak sampe masuk aliran tarekat juga siiyy.. heheu!) adalah dengan mendalami sosok mereka-mereka yang terbukti kedalaman cintanya kepada Allah.
Dan kembali saya ingin merasakan dan memperdalam galian pondasi cinta saya, memperkokoh tiang , dan mempertebal dinding kerinduan kepada Sang Maha Pencinta. Dan akhirnya memang begitu luar biasa, dan mungkin patut dicoba.
Membaca Syair-syair tentang cinta yang dibuat oleh mereka, atas perenungan terdalam oleh para sufi terdahulu. Dibawah ini saya link syair-syair tentang cinta yang dibuat oleh mereka, semoga menginspirasi :
Kerana cinta duri menjadi mawar
kerana cinta cuka menjelma anggur segar
Kerana cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Kerana cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Kerana cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Kerana cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Kerana cinta api yang berkobar-kobar
jadi cahaya yang menyenangkan
Kerana cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Kerana cinta batu yang keras
menjadi lembut bagaikan mentega
Kerana cinta duka menjadi riang gembira
Kerana cinta hantu berubah menjadi malaikat
Kerana cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Kerana cinta sakit jadi sihat
Kerana cinta amarah berubah
menjadi keramah-ramahan

~ Jalaludin Rumi ( Penyair Sufi )

No comments:

Post a Comment