Hmm, siapa yang tidak pernah mengenal yang namanya “Cleopatra”. Sang ratu mesir yang dijadikan icon kecantikan abadi. Kecantikan yang tak terganti. Banyak pria bertekuk lutut akan kecantikannya, salah satunya adalah Julius caecar alias kaisar Romawi yang sangat terkenal pengaruhnya. Banyak yang menginterpretasikan kecantikan Cleopatra yang luar biasa. Banyak yang mengklaim tentang sketsa kecantikan sang ratu. Akan tetapi sebuah penelitian dari Sally Ann Ashton, ahli purbakala tentang Mesir, dianggap paling realistis dari semua. Ia melakukan penelitian dengan tekun selama 1 tahun lebih pada artifacts kuno dan benda kuno lainnya yang berkaitan dengan kehidupan Cleopatra. Hasilnya dituangkan pada computer 3D yang menghasilkan gambar paling mendekati tentang wajah Cleopatra yang hidup 2000 tahun.
Apa jadinya konteks cantik yang beredar tentang Cleopatra selama ini dianggap berwajah kebarat-baratan. Hidung mancung, kulit putih ala gadis barat, yang di beberapa film di wakilkan oleh kecantikan “Elizabeth Taylor” dan “Sophia loren”. Tenyata dari penelitian tersebut menggambarkan sebuah bentuk kecantikan berbeda dari seorang Cleopatra. Gambar Cleopatra versi Sally Ann Ashton sangat kontras berbeda dengan yang telah ada selama ini, bahkan yang muncul pada coin perak yang dipamerkan di museum Sefton, Newcastle University beberapa waktu lalu. Cleopatra di sana digambarkan sebagai wanita berdahi pendek, dagu runcing, bibir tipis dan hidung betet. Sementara kekasihnya, Jendral Roma, Mark Anthony lebih kecil, matanya menonjol dengan leher tebal. Namun tampilan gambar Ratu seperti itu menjadi perdebatan di kalangan akademis. Sementara patung Cleopatra yang dipamerkan di Museum Inggris pada 2001 menunjukkan Ratu Mesir itu tingginya tidak lebih 5 feet (152 cm) dan bertubuh agak montok. Lahir di Alexandra pada tahun 69 SM ( Sebelum Masehi) saat dinasti Yunani-Makedonia menguasai Mesir selama tiga abad.
Fenomena “cantik” saat ini begitu marak.
Seorang Cleopatra yang menjadi icon kecantikan dunia hingga beribu tahun lamanya, secara ilmiah di gambarkan sebagai seorang ratu yang memiliki sebuah konteks kecantikan yang berbeda dari apa yang kita anggap sebagai cantik selama ini, "Penelitian itu menghasilkan gambar seorang wanita dengan kecantikan yang sangat menonjol, kecantikan dengan raut mix etnik," kata Dr Sally Ann Ashton dari Cambridge University. Artinya kecantikan yang di miliki oleh sang ratu bukanlah “cantik” yang sekarang menjadi trend. Cantik dengan hidung mancung (sang ratu, memiliki hidung yang mancung namun berbentuk burung betet yang saat ini tidak begitu di gemari oleh para penyuka kecantikan), kulit putih (sang ratu memiliki warna kuli yang tidak seputih gadis barat), dahi licin, tubuh tinggi semampai (patung sang ratu menggambarkan bahwa sang ratu memiliki tubuh yang pendek dan agak berisi).
Apa yang mampu membuat Clepatra menjadi “cantik” dan menjadi penakluk para penguasa?
Memindai makna “cantik” yang beredar. Bertolak dari standarisasi icon kecantikan selama bermilenium yang bertahan, ternyata “cantik” yang secara penelitian scientific berbeda dengan konteks kecantikan yang beredar sekarang. Ternyata dunia benar-benar dipenuhi oleh wanita cantik. Sekalipun mata manusia sekarang sepertinya sedang dimanjakan oleh sajian kecantikan yang justru di persempit. Kecantikan yang hanya dikatakan cantik jika memeiliki potensi “komersil”. Intinya kita cukup tahu bahwa konteks kecantikan dan maknanya sekaligus telah mengalami peyorasi. Lalu berdasarkan fenomena unik dengan konteks kecantikan yang juga unik tersebut saya mampu berkata “Jika Cleopatra saja bisa cantik, apalagi kamu?”.
Iya, benar.. dalam “penerawangan” dan olah logika oleh otak “polos” saya, fenomena konteks kecantikan dan peristiwa yang mengikuti nya mengingat Cleopatra secara harfiah di nobatkan sebagai Ratu Kecantikan sepanjang masa sementara penelitian scientific menunjukan bahwa Cleopatra memiliki definisi kecantikan yang “unik”. Ada apa dengan Cleopatra?hingga dengan kecantikan “unik” (yang sebenarnya juga dimiliki oleh para wanita kebanyakan di zaman sekarang.) yang dimilikinya, mampu memikat banyak pria yang kategorinya bukan pula pria biasa.
Hal yang pertama adalah kekuasaannya. Yang dengan ini maka, banyak pula para peminat “kuasa” menaruh hati untuk mempersuntingnya. Sebagai merger wilayah kekuasaan yang akan lebih menguasakan diri bagi para peminat “kuasa”. Kekuasaan ini pulalah yang menggiring Cleopatra dalam integritas nya yang kukuh sebagai seorang yang berwibawa dan memiliki pengaruh di negeri piramida.
Hal yang kedua adalah, Kecerdasannya. Dengan kecerdasannya, Cleopatra mampu memperdayai sasarannya dengan telak dan tepat. Hal ini terlihat dengan pintarnya Cleopatra “menyambut” kedatangan Julius Caecar dengan teknik merayu yang “canggih” dengan membungkuskan tubuhnya (*telanjang) dalam sebuah selimut (beberapa sumber mengatakan karpet) dan digelar perlahan di hadapan Caecar. Teknik ini begitu manjur, hingga Julius Caecar bertekuk lulut. Akan tetapi, teknik merayu dengan modal kecantikan dan keindahan tubuh tak akan berhasil lebih sukses lagi jika tidak di iringi dengan kefasihan lidah dalam bertutur dan merayu.
Hal yang ketiga adalah Obsesinya. Obsesi Cleopatra untuk menguasai mesir yang menggiatkannya untuk memprkuat posisinya di bidang politis dengan apapu cara yang mampu dilakukannya. Dan dengan obsesi ini pulalah, seluruh potensi yang dimilikinya dia kerahkan untuk memuaskan keinginannya. Termasuk segala cara yang dipakai dalam usaha mempercantik diri.
Sekedar informasi, ekspedisi tumbuhan yang pertama kali dilakukan adalah ekspedisi species tertentu yang di titahkan oleh Cleopatra karena species tersebut diyakini sebagai obat awet muda dan akan menambah kecantikan sang ratu. Obsesi ini pulalah yang mengantarkannya untuk menjadi penguasa Roma, hingga berbagai peristiwa yang terjadi dari julukan “ratu sang raja” dan kematian yang menggenaskan “atas nama cinta” atau “ketakutan”???
Saya teringat dengan sebuah teori “Inner Beauty”. Kecantikan yang terdapat dari dalam diri seorang wanita yang akan terpancar sehingga kecantikan fisiknya pun serta merta akan mengikuti. Cleopatra dengan “Inner beauty” nya berupa Obsesi, dan kecerdasannya mampu mengubah dunia, lalu kita dengan kecantikan yang juga “unik” dan potensi “inner beauty” yang melebihi Cleopatra mengapa sering menjadi tidak percaya diri dengan apa yang dimiliki? Ada banyak hal yang mampu kita petik dari kisah Sang Icon kecantikan sepanjang jaman ini. Dengan kecantikannya yang unik maka dia mampu menguasai “dunia”. Begitupun kita, para wanita beruntung yang lahir di zaman ini. Dengan obsesi, impian, harapan, kecerdasan, teknologi, dan satu lagi “IMAN” yang tertancap di dalam dada sebagai sebuah potensi luar biasa yang tak perlu lagi kita berkeluh kesah kecuali tanpanya.
Apa jadinya konteks cantik yang beredar tentang Cleopatra selama ini dianggap berwajah kebarat-baratan. Hidung mancung, kulit putih ala gadis barat, yang di beberapa film di wakilkan oleh kecantikan “Elizabeth Taylor” dan “Sophia loren”. Tenyata dari penelitian tersebut menggambarkan sebuah bentuk kecantikan berbeda dari seorang Cleopatra. Gambar Cleopatra versi Sally Ann Ashton sangat kontras berbeda dengan yang telah ada selama ini, bahkan yang muncul pada coin perak yang dipamerkan di museum Sefton, Newcastle University beberapa waktu lalu. Cleopatra di sana digambarkan sebagai wanita berdahi pendek, dagu runcing, bibir tipis dan hidung betet. Sementara kekasihnya, Jendral Roma, Mark Anthony lebih kecil, matanya menonjol dengan leher tebal. Namun tampilan gambar Ratu seperti itu menjadi perdebatan di kalangan akademis. Sementara patung Cleopatra yang dipamerkan di Museum Inggris pada 2001 menunjukkan Ratu Mesir itu tingginya tidak lebih 5 feet (152 cm) dan bertubuh agak montok. Lahir di Alexandra pada tahun 69 SM ( Sebelum Masehi) saat dinasti Yunani-Makedonia menguasai Mesir selama tiga abad.
Fenomena “cantik” saat ini begitu marak.
Sesuai dengan fitrahnya, setiap wanita pastilah mendambakan tampil cantik. Dimanapun, dalam kesempatan apapun. Tak peduli usia, baik remaja, dewasa bahkan yang berusia senja sekalipun. Wanita selalu berhasrat untuk tetap ingin tampil cantik dan menarik. Ini merupakan kodrat kewanitaan yang tidak dapat di pungkas.
Seorang Cleopatra yang menjadi icon kecantikan dunia hingga beribu tahun lamanya, secara ilmiah di gambarkan sebagai seorang ratu yang memiliki sebuah konteks kecantikan yang berbeda dari apa yang kita anggap sebagai cantik selama ini, "Penelitian itu menghasilkan gambar seorang wanita dengan kecantikan yang sangat menonjol, kecantikan dengan raut mix etnik," kata Dr Sally Ann Ashton dari Cambridge University. Artinya kecantikan yang di miliki oleh sang ratu bukanlah “cantik” yang sekarang menjadi trend. Cantik dengan hidung mancung (sang ratu, memiliki hidung yang mancung namun berbentuk burung betet yang saat ini tidak begitu di gemari oleh para penyuka kecantikan), kulit putih (sang ratu memiliki warna kuli yang tidak seputih gadis barat), dahi licin, tubuh tinggi semampai (patung sang ratu menggambarkan bahwa sang ratu memiliki tubuh yang pendek dan agak berisi).
Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa “everywoman is beautifull”, “everywoman is special”, dan faktanya memang benar apa yang dikatakan oleh seseorang tersebut.
Apa yang mampu membuat Clepatra menjadi “cantik” dan menjadi penakluk para penguasa?
Ada kekuatan lain yang di pegangnya selain kecantikan “unik” yang dimilikinya. Ada kekuatan mental, kecerdasan, dan ambisi.Kecerdikannya menaklukan Julius Caesar, Marc Anthony, dan ambisinya untuk menguasai Mesir serta romawi. Dari berbagai cerita dikisahkan kecantikan Cleopatra kesohor ke seluruh dunia. Ia juga dikenal ‘ahli' memperdayai lawan jenisnya. Tak kurang dari Kaisar Roma, Julius Caesar, bertekuk lutut di hadapannya. Namun dengan mirisnya in the end of her story, sang ratu mati dalam ambisinya sendiri. Ada beberapa versi dari kisah bunuh diri Cleopatra. Ada yang menyebut dia sengaja memasukkan tangannya ke keranjang berisi ular cobra berbisa agar dipatuk, tapi ada juga yang menyebut ular cobra itu mematuk payudaranya. Entah mana yang benar.
Beralih ke kisah kita, para wanita yang di takdirkan untuk hidup di zaman yang berbeda dengan Sang Ratu kecantikan. Dunia kini seakan begitu mengeksploitasi “kecantikan” di setiap sudut pandangan. Konsep cantik, yang bekulit putih, bibir merah, tubuh tinggi langsing, dan sebagainya. Benar-benar jadi aspek komersil yang luar biasa menjanjikan.
Memindai makna “cantik” yang beredar. Bertolak dari standarisasi icon kecantikan selama bermilenium yang bertahan, ternyata “cantik” yang secara penelitian scientific berbeda dengan konteks kecantikan yang beredar sekarang. Ternyata dunia benar-benar dipenuhi oleh wanita cantik. Sekalipun mata manusia sekarang sepertinya sedang dimanjakan oleh sajian kecantikan yang justru di persempit. Kecantikan yang hanya dikatakan cantik jika memeiliki potensi “komersil”. Intinya kita cukup tahu bahwa konteks kecantikan dan maknanya sekaligus telah mengalami peyorasi. Lalu berdasarkan fenomena unik dengan konteks kecantikan yang juga unik tersebut saya mampu berkata “Jika Cleopatra saja bisa cantik, apalagi kamu?”.
Iya, benar.. dalam “penerawangan” dan olah logika oleh otak “polos” saya, fenomena konteks kecantikan dan peristiwa yang mengikuti nya mengingat Cleopatra secara harfiah di nobatkan sebagai Ratu Kecantikan sepanjang masa sementara penelitian scientific menunjukan bahwa Cleopatra memiliki definisi kecantikan yang “unik”. Ada apa dengan Cleopatra?hingga dengan kecantikan “unik” (yang sebenarnya juga dimiliki oleh para wanita kebanyakan di zaman sekarang.) yang dimilikinya, mampu memikat banyak pria yang kategorinya bukan pula pria biasa.
Hal yang pertama adalah kekuasaannya. Yang dengan ini maka, banyak pula para peminat “kuasa” menaruh hati untuk mempersuntingnya. Sebagai merger wilayah kekuasaan yang akan lebih menguasakan diri bagi para peminat “kuasa”. Kekuasaan ini pulalah yang menggiring Cleopatra dalam integritas nya yang kukuh sebagai seorang yang berwibawa dan memiliki pengaruh di negeri piramida.
Hal yang kedua adalah, Kecerdasannya. Dengan kecerdasannya, Cleopatra mampu memperdayai sasarannya dengan telak dan tepat. Hal ini terlihat dengan pintarnya Cleopatra “menyambut” kedatangan Julius Caecar dengan teknik merayu yang “canggih” dengan membungkuskan tubuhnya (*telanjang) dalam sebuah selimut (beberapa sumber mengatakan karpet) dan digelar perlahan di hadapan Caecar. Teknik ini begitu manjur, hingga Julius Caecar bertekuk lulut. Akan tetapi, teknik merayu dengan modal kecantikan dan keindahan tubuh tak akan berhasil lebih sukses lagi jika tidak di iringi dengan kefasihan lidah dalam bertutur dan merayu.
Hal yang ketiga adalah Obsesinya. Obsesi Cleopatra untuk menguasai mesir yang menggiatkannya untuk memprkuat posisinya di bidang politis dengan apapu cara yang mampu dilakukannya. Dan dengan obsesi ini pulalah, seluruh potensi yang dimilikinya dia kerahkan untuk memuaskan keinginannya. Termasuk segala cara yang dipakai dalam usaha mempercantik diri.
Sekedar informasi, ekspedisi tumbuhan yang pertama kali dilakukan adalah ekspedisi species tertentu yang di titahkan oleh Cleopatra karena species tersebut diyakini sebagai obat awet muda dan akan menambah kecantikan sang ratu. Obsesi ini pulalah yang mengantarkannya untuk menjadi penguasa Roma, hingga berbagai peristiwa yang terjadi dari julukan “ratu sang raja” dan kematian yang menggenaskan “atas nama cinta” atau “ketakutan”???
Saya teringat dengan sebuah teori “Inner Beauty”. Kecantikan yang terdapat dari dalam diri seorang wanita yang akan terpancar sehingga kecantikan fisiknya pun serta merta akan mengikuti. Cleopatra dengan “Inner beauty” nya berupa Obsesi, dan kecerdasannya mampu mengubah dunia, lalu kita dengan kecantikan yang juga “unik” dan potensi “inner beauty” yang melebihi Cleopatra mengapa sering menjadi tidak percaya diri dengan apa yang dimiliki? Ada banyak hal yang mampu kita petik dari kisah Sang Icon kecantikan sepanjang jaman ini. Dengan kecantikannya yang unik maka dia mampu menguasai “dunia”. Begitupun kita, para wanita beruntung yang lahir di zaman ini. Dengan obsesi, impian, harapan, kecerdasan, teknologi, dan satu lagi “IMAN” yang tertancap di dalam dada sebagai sebuah potensi luar biasa yang tak perlu lagi kita berkeluh kesah kecuali tanpanya.
Iman di dalam dada ini lah yang akan melejitkan kecantikan dari dalam setiap insan hawa.
WANITA CANTIK …
MELUKIS KEKUATAN LEWAT MASALAHNYA…
TERSENYUM SAAT TERTEKAN
TERTAWA DISAAT HATI SEDANG MENANGIS
MEMBERKATI DISAAT TERHINA
MEMPESONA KARENA MEMAAFKAN
WANITA CANTIK, MENGASIHI TANPA PAMRIH & BERTAMBAH KUAT DALAM DOA & PENGHARAPAN
MELUKIS KEKUATAN LEWAT MASALAHNYA…
TERSENYUM SAAT TERTEKAN
TERTAWA DISAAT HATI SEDANG MENANGIS
MEMBERKATI DISAAT TERHINA
MEMPESONA KARENA MEMAAFKAN
WANITA CANTIK, MENGASIHI TANPA PAMRIH & BERTAMBAH KUAT DALAM DOA & PENGHARAPAN
Tanpa kita sadari tenyata potensi yang kita miliki melebihi Cleopatra sang ratu kecantikan sepanjang masa. Kecantikan inilah yang patut di syukuri. Kecantikan ini lah yang patut di maknai, di beri manfaat. Lalu apa yang menghalangi kita untuk bersyukur akan kecantikan yang telah dianugrahkan kepada kita? Apa pula yang mampu menghalangi kita untuk mengubah dunia? Kita bisa, karena kita juga cantik..!!! ^^’
emg bener2 cantik nh, foto yg paling bawah ^^
ReplyDeletetulisannye bagus dan wah...@_@
ReplyDeletesetingan blognye baru...
penuh nuansa... ihik ihik...
^_^
@ rena : hahaha... ya iyalahh....sape duluu.. :p
ReplyDelete@ bang hasido : uhuk,uhuk...!! ^_^ makseee abanggkuuuu... :))