Panah beracun itu telah kutemukan, menusuk begitu dalam..Tiadalah kutahu memang ketika kau lesatkan anak panah dengan racun ganas ‘kalimat perjanjian’ ke segala arah..Karena sesungguhnya aku tahu bahwa kau adalah sang pemanah beracun..
Karena itu kusadari bahwa aku tak sakit..
Namun, panah itu kutemukan telah menembus dadanya, menginveksi kebencian…Lalu ianya berubah menjadi medusa berlidah madu di mataku…Darahnya menjadi racun menelinsak sangar memburuku mati, pandangannya memburu mengutuk ku menjadi batu…
Karena panah beracunmu..
Namun di sisiku, kini panah itu tergeletak patah…Tak mampu menembus relung terdalam…Karena DIA dengan gagahNya, melindungi ku dari tajamnya panah beracunmu…Aku hanya melongo, sekalipun panah itu melesat menggores barisan kerinduan…Masih beracun..
Seketika aku tertawa dalam ruang sadar, aku telah mencicip racunmu..Namun, sekali lagi aku tidak terluka… Karena sesungguhnya aku tahu bahwa kau adalah sang pemanah beracun..
05 September 2010
Panah Beracun..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment